Ksatrian Instituut: Merdeka Belajar Pada Masanya
DOI:
https://doi.org/10.62825/revorma.v4i2.121Keywords:
Ernest, politik, pendidikan dan sekolahAbstract
Abstrak: Meluasnya Pendidikan pada masa pemerintah kolonial Belanda membawa angin perubahan dengan munculnya golongan baru yaitu golongan terpelajar. Golongan terpelajar diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan mengenai masalah yang dihadapi waktu itu dengan wadah suatu organisasi. Tidak semua organisasi bisa diterima oleh pemerintah kolonial seperti Indische Partij. Pemerintah kolonial menganggap keberadaan Indische Partij dapat mengganggu keamanan dan ketertiban. Hal ini membuat Ernest Douwes Dekker mengubah arah perjuangan politik menjadi Pendidikan dengan mendirikan Ksatrian Instituut. Dengan menggunakan metode penelitian historis kualitatif dengan memanfaatkan sumber dari buku maupun majalah diharapkan mendapatkan gambaran mengenai perjalanan Ernest Douwes Dekker dalam memperjuangkan kepentingan bangsa salah satunya melalui Pendidikan. Ksatrian Instituut mempunyai misi mencetak kader yang mempunyai pemikiran merdeka dan kritis, namun juga mampu berdaya secara ekonomi saat terjun di masyarakat pada waktu itu. Hal ini menjadi penting sebagai suatu pandangan masa lampau mengenai harapan pendidikan yang sedang dijalankan sekarang dengan tidak hanya memandang kepentingan karakter Pendidikan namun juga kemandirian ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat.
Downloads
References
Een gesprek met Ernest Douwes Dekk. (1913, June 10). De Volk, 5–5.
Geen Politieke Actie Op de Scholen. (1937, August 7). Het Nieuws van Den Dag Voor Nederlandsch-Indië 7, 22–22.
Dewantara, B.S. (1989). Ki Hadjar Dewantara Ayahku. Jakarta: Pustaka Sinar harapan
Elson, R. E. (2005). Constructing the nation: Ethnicity, race, modernity and citizenship in early Indonesian thought. Asian Ethnicity, 6(3), 145–160. https://doi.org/10.1080/14631360500226556
Firmansyah, A. B. (2013). Perjuangan Ernest Francois Eugene Douwes Dekker dari Politik Menuju Pendidikan 1913-1941. AVATARA: E-Journal Pendidikan Sejarah, 1(1).
Hermawan, I., & Pd, M. (2019). Metodologi penelitian pendidikan (kualitatif, kuantitatif dan mixed method). Hidayatul Quran.
Poeze, H. A., Dijk, C., & van der Meulen, I. (2008). Di negeri penjajah: orang Indonesia di negeri Belanda, 1600-1950. Kepustakaan Populer Gramedia.
Setiadi, P. (2012). Douwes Dekker: sang inspirator revolusi. Kepustakaan Populer Gramedia.
Tashadi (1984). Dr. DD. Setiabudhi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Taylor, J. G. (2003). Indonesia: Peoples and Histories. Yale University Press.
Tim Penyusun Kurikulum merdeka, Kajian Akademik; Kurikulum Merdeka (Jakarta: kemendikbud, 2024) <https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan/kajian-naskah-akademik>
Utomo, W. S. (2014). Nasionalisme dan Gagasan Kebangsaan Indonesia Awal: Pemikiran Soewardi Suryaningrat, Tjiptomangoenkusumo dan Douwes Dekker 1912-1914. In Lembaran Sejarah (Vol. 11, Issue 1).
Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Prenada Media.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wahyu Wijayanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.